Thursday, May 05, 2011

Kitchen Set

IT’S NOT ABOUT SHOW OFF!! Postingan kali ni ga ada maksud mo pamer ya.. Cuma mo berbagi pengalaman saya setaun yang lalu, sapatau bisa membantu ibu2 yang mo masang kitchen set di rumah :D

Jadi ceritanya gini, berhubung rumah kami yang plong, dari depan ke belakang, dapurpun yang letaknya paling belakang, pasti keliatan begitu masuk rumah. Makanya saya pengen masang kitchen set aja di dapur biar keliatan rapi, agak kerenan dikitlah gitu, hehe.. Nah, mulailah saya berburu di dunia maya alias browsing ajah. Ga sempat kalo harus liat2 di showroom macam di JDC atau showroom metric kitchen. Hasil browsing bener2 bikin mupeng, huaaaa, beneran bagus2 deh,, misalnya aja di situsnya metric kitchen ataw di indawo.

Dari awal saya emang dah berhayal pengen punya kitchen set yang warnanya netral dan modelnya minimalis biar ga ketinggalan jaman… Trus yang kabinetnya lumayan gede, biar semua barang2 printilan perlengkapan masak ga bertebaran di mana2. Saya sharing aja ya, proses ‘kelahiran’ kitchen set saya..

Bahan
Untuk bahan kabinet kitchen set sendiri ternyata ada berbagai macam. Umumnya sih pake multipleks atau kayu, sementara untuk finishingnya ada melamik, HPL atau duco. Melamik adalah cat kayu yang serat kayunya masih keliatan. HPL (High Pressure Laminate) tuh bahan lapisan dengan berbagai motif serat kayu. Nah, klo duco tuh kayak cat mobil, warnanya solid, serat kayu dah gak keliatan dan warna bisa berbagai macam sesuai keinginan kita. Duco ni yang paling mahal karena paling awet.

Hasil diskusi ma tukang kayunya, saya milih bahan multipleks dengan finishing HPL, pertimbangannya, HPL tahan panas, tahan api dan tahan air.

Harga Ternyata mesan kitchen set mayan juga harganya.. Ya, tergantung bahan finishingnya sih. Umumnya nih ya, kitchen set dengan bahan multipleks dengan finishing melamik bisa dapat 1.300.000 rp/meter lari, HPL bisa dapat 1.400.000 rp/meter lari, dan duco bisa dapat 1.600.000 rp/meter lari. Ini juga kalo mesen di tukang kayu/furnitur. Kalo mesen di pabrik spesialis kitchen set bisa dapat sampe 15 juta/meter lari (huaaa, ga sanggup deh saya, bisa2 harga rumah kebanting ma kitchen set, hahaha..). Trus untuk top tablenya, dengan bahan granit sekitar 850-900rb / m2.

Kalo tukang kayu kemaren ngasih 1.350.000 rp/meter lari, hasil rayuan2 gombal saya ditambah wajah yang memelas minta diskon. Tukang kayunya siy mo aja ngasih 1jt/ml tapi ga difinishing, hahaha, nah loh..

Desain



#Kabinet Kabinet ini terbuat dari kayu, biasanya yang sering dipake adalah multipleks, tapi ada juga kayu nyatoh, sungkai, jati or MDF. Multipleks paling popular karena kuat dan lebih murah dibanding kayu solid. Multipleks terdiri dari lembaran susunan lapisan kayu yang direkatkan. Ketahanan multipleks sebagai bahan dasar juga tergantung pada bahan pelapis atau finishingnya. Untuk finishing dalamnya kebanyakan make lapisan melaminto yang warnaya putih.

Untuk kabinet, warna HPL-nya saya milih warna kayu natural dengan aksen coklat tua dengn motif yang sama, biar ada variasinya. Trus berhubung lahan dan dana yang terbatas, saya milih desain sederhana aja. Single Line dengan panjang 2.5 meter. Tinggi kabinet bawah + top table 80 cm dengan lebar 60 cm. Untuk kabinet atas, tingginya 85 cm dengan lebar 40 cm.

#Backwall Untuk backwall sebenarnya banyak pilihan. Bisa dari keramik, glass, stenlis, ato dari HPL itu sendiri.
Backwall yang saya pilih adalah mozaik kaca warna warni. Seneng aja liatnya. Lebih rapi dan kayanya lebih mudah bersihinnya –males.com- Belinya di toko bahan bangunan, satu dus dengan ukuran 1x1 meter. Ada banyak pilihan warna siy, tapi saya milihnya yang paling mecing ma warna kabinetnya biar bisa selaras, serasi dan seimbang,, -apa siy..-



#Top Table Untuk top table, biasanya dipilih dari batu alam seperti marmer atau granit. Marmer dan granit adalah batu alam yang kuat, tidak mudah patah, tahan benturan, tahan gores, serta tahan terhadap suhu panas dan dingin. Cocok untuk dapur dengan kegiatan masak yang berat dan ringan. Perbedaannya ada pada pori-porinya. Pori-pori marmer lebih besar daripada granit, jadi noda gampang terserap. Sedangkan pori-pori granit rapat, jadi kotoran gak mudah nempel dan mudah dibersihkan, selain itu granit juga gak gampang tergores. Marmer emang warna dan coraknya bagus-bagus tapi kalo ketumpahan kopi gak buru-buru dibersihin bisa ninggalin bekas..
Pilihan lainnya ada solid surface. Solid surface ini bukan batu alam, alias bikinan. Tersedia warna apa aja sesuai keinginan kita. Terbuat dari campuran polyester dan akrilik. Solid surface ini juga bisa dibuat sesuai keinginan kita jadi gak melulu persegi gitu makanya harganya jadi lebih mahal. Tapi karena buatan, solid surface ini gak anti gores dan panas.
So, saya milih granit item untuk top table, secara ni kitchen set buat dapur kotor skaligus dapur bersih, cocoklah ma granit yang lumayan tahan ‘banting’.. warnanya juga mecing banget ma warna kabinetnya.

#Kitchen Appliances Untuk kompor dan exhaustnya saya make Azalea dengan empat tungku, maruk ya, haha..
Perlengkapan kitchen set, baik itu sink, kran, exhaust, pegangan kabinet, semua warna stenlis kecuali si kompor yang kompakan ma top table, hehe,, Sink sengaja pilih yang pendek supaya gak makan space meja. Jadi mayanlah sisanya, bisa buat ngeracik masakan, trus buat nyimpen rice cooker.




Daaaaaan inilah hasilnya..







*abaikan isi rak dan laci, hehe..




Sebenarnya sih masih kurang puas ma hasilnya,, masih kurang rapi. Tapi ya gitu deh.. Ada harga, ada rupa, hehe.. Happy hunting mommies! :)

4 comments:

Anonymous said...

kereeeeeeeennnnnn....

muhammad said...

kereeeeeeeeeennn lgi..
td anonymous belah, jd sya ulang lgi

muhammad said...
This comment has been removed by the author.
-yuyunmaradil- said...

makasiiiihhh :)